DEFINISI MEDIA PEMBELAJARAN
Adapun secara termonilogi
(istilah), beberapa tokoh mengemukakan pengertian media pembelajaran sebagai
berikut:
1. Menurut Berlach dan Ely (1971) mengemukakan bahwa media dalam proses pembelajaran cenderung
diartikan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap,
memproses dan menyusun kembali informasi dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.
2. Menurut Hamalik (1994), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran dan perasaan si belajar dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
3. Martin dan Briggs (1986) mengatakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang
diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan si-belajar. Hal ini bisa berupa
perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras.
JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
R. Warsito, 2001. Sesuai dengan perkembangan
jaman, maka media pengajaranpun juga berkembang dari bentuk yang sederhana
menjadi media pengajaran yang modern. Seperti dikatakan oleh R. Warsito bahwa :
“ Kemajuan teknik cetak mencetak
dan teknik elektronika sangat berpengaruh terhadap perkembangan alat bantu
mengajar. Alat bantu mengajar pada masa kini terdiri dari :
1. Alat bantu dasar: sabak, papan
tulis, gambar, peta, chart, atlas, blobe, model, kertas, pena, cat, dan
sebagainya.
2. Alat bantu cetak: buku teks,
majalah, pamphlet berkala.
3. Alat bantu pandang benda seni,
artefak, papan bulletin, grafik, film strip, slide, model, transparan.
4. Alat bantu dengar: audio, tape recorder, radio,
telephone.
5. Alat bantu dengar pandang: gambar
hidup, televise, video tape.
6. Alat bantu lain-lain: bahan
observasi, museum, tempat-tempat bersejarah”
Di samping itu, media pengajaran dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:
a. Media auditif, yaitu media
pengajaran yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, tape
recorder, piringan audio. Media pengajaran ini cocok untuk orang yang tuli atau
mempunyai kelainan pendengaran.
b. Media visual, yaitu media
pengajaran yang hanya mengandalkan gambar diam, seperti film strip (film
rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, lukisan dan cetakan. Ada pula
media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film
bisu dan film kartun.
c. Media audio visual, yaitu media
yang mempunyai unsure antara suara dan gambar. Jenis media seperti ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar seperti film
bingkai, ada suaranya dan ada pula gambar yang ditampilkannya.
Menurut
Nana Sudjana, 2001. media pengajaran yang sering digunakan dalam
proses pembelajaran meliputi:
1. Media grafis (media dua dimensi).
a. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran-gambaran
sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbale balik, terutama dengan
garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian
terpenting saja yang diperlihatkan.
Berdasarkan konsep tersebut di
atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat
membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada
dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan
gagasan yang akan diuraikan.
b. Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang
menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistic yang
saling berhubungan (R.Warsito)
Dengan berasumsi pada pengertian
grafik tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk
memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan
cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistic
c. Poster
Poster merupakan kombinasi
visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian
orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam
ingatannya.
Media ini pada umumnya digunakan
untuk mengenalkan suatu produk dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai
sarana promosi.
d. Kartu
Kartun adalah menggambarkan dalam
bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain
untuk mempengaruhi opini masyarakat.
Dengan berasumsi pada konsep
tersebut di atas, kartun dapat digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran
walaupun banyak kartun yang membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya
kartun mempunyai manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam
penjelasan rangkaian bahan satu urutan logis atau mendukung makna
e. Komik
Komik merupakan suatu bentuk
kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam urutan
yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk memberikan hiburan
pada pembaca.
2. Media tiga dimensi
Sesuai dengan istilahnya, media
tiga dimensi adalah media yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi serta
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Oleh karena itu media tiga dimensi
memiliki bentuk yang hamper sama dengan benda aslinya.
R.Warsito,
2010. menuliskan bahwa media proyektor still
ada dua yaitu:
3. Media proyektor still
a. OHP (Over head proyektor)
Penggunaan OHP dalam proses
pembelajaran memiliki manfaat atau kelebihan sebagai media pendidikan yaitu :
1) Gambar yang diproyeksikan lebih
jelas jika dibandingkan dengan kalau digambarkan sebagai media pendidikan
2) Guru dapat mengajar sambil
berhadapan
3) Dapat memproyeksikan benda-benda
kecil.
4) Lebih sehat dari pada papan tulis
b. Televisi
Sebagai suatu medium, televise
mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
1) Televisi merupakan suatu medium
yang menarik, up to date dan selalu siap diterima oleh anak-anak, karena mereka
mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah.
2) Televisi dapat memikat perjatian
sepenuhnya dari penonton seperti halnya film, menyajikan informasi viasual dan
auditif secara simultan.
3) Sifatnya nyata dan langsung.
4) Batas ruang dan waktu dapat
diatasi.
5) Hamper setiap mata pelajaran
dapat di TV kan.
6) Televise dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar.
Meskipun televisi banyak memberikan manfaat, tetapi
juga problem yang perlu diatasi antara lain:
1) Harga televisi relative mahal.
2) Jadwal sering bertabrakan antara
siaran dan jam pelajaran.
3) Tidak selamanya program televise
cocok dan jelas.
4) Sifat komunikasinya satu arah
Dari uraian tersebut di atas, jelas bahwa media
pengajaran sangat berperan dalam peningkatan pemahaman konsep dan mempermudah
siswa dalam menerima penanaman konsep. Media yang cocok dan sesuai dengan
materi yang dibahas dapat mengatasi kebosanan dan kejenuhan siswa dalam
menerima penanaman konsep khusunya konsep-konsep kognitif.
Penanaman konsep kognitif akan lebih lancer dan
berjalan baik apabila media penhajaran yang digunakan sesuai. Guru mampu
menggunakan dan mengelola media pengajaran, dan murid dapat mengamati dengan
cermat.
Demikian halnya dengan penanaman konsep kognitif di
Taman kanak-kanak. Murid taman kanak-kanak yang pada dasarnya masih merupakan
anak dengan pikiran yang polos dan berpikiran sesuai dengan apa yang dilihat
dan didengar. Sehingga murid taman kanak-kanak akan lebih mudah memahami
konsep-konsep yang diberikan oleh guru melaluimedia yang digunakan. Penanaman
konsep ini dapat bertahan lama, karena murid disamping dapat mendengar, dapat
pula mengamati, meraba, dan merasakan media pengajarannya.
FUNGSI-FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi
Atensi
Fungsi
atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada
awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran
itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga
mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan
melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk
memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
2. Fungsi
Afektif
Media visual
dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks
yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap
siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
3. Fungsi
Kognitif
Fungsi
kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan
bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar
4. Fungsi
Kompensatoris
Fungsi
kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan
siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan
dengan teks atau disajikan secara verbal.
Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi
utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok
pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
- Memotivasi minat atau tindakan,
- Menyajikan informasi,
- Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran
dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan
adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk
bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau
memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap,
nilai, dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat
digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan
bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan
laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk
hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan
informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa
hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau
terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana
informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak
atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran
dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis
dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang
efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan
pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.
Rowntree ( Sihkabuden, 2005) mengemukakan enam fungsi media, yaitu:
1. Membangkitkan motivasi belajar
2. Mengulang apa yang telah
dipelajari
3. Menyediakan stimulus belajar
4. Mengaktifkan respon murid
5. Memberikan umpan balik dengan
segera
6. Menggalakkan latihan yang serasi
DAFTAR
PUSTAKA
Bu Guru Kecil, 2010. Definisi - definisi media
pembelajaran.html /http://khemakalyani.blogspot.com
Muhammad Riduan Pamungkas, 2012. fungsi dan manfaat
media pembelajaran /http://mariabans.blogspot.com
wicak petanitangguh, 2010. Jenis jenis media
pengajaran/ http://petanitangguh.blogspot.com
Mahanani,
2012. Fungsi media pembelajaran / http://www.m-edukasi.web.id