Kamis, 19 September 2013

Definisi, Fungsi Dan Jenis Media Pembelajaran



DEFINISI MEDIA PEMBELAJARAN


Adapun secara termonilogi (istilah), beberapa tokoh mengemukakan pengertian media pembelajaran sebagai berikut:
1.      Menurut Berlach dan Ely (1971) mengemukakan bahwa media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
2.      Menurut Hamalik (1994), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan si belajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
3.      Martin dan Briggs (1986) mengatakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan si-belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras.

JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

R. Warsito, 2001. Sesuai dengan perkembangan jaman, maka media pengajaranpun juga berkembang dari bentuk yang sederhana menjadi media pengajaran yang modern. Seperti dikatakan oleh R. Warsito bahwa :
“ Kemajuan teknik cetak mencetak dan teknik elektronika sangat berpengaruh terhadap perkembangan alat bantu mengajar. Alat bantu mengajar pada masa kini terdiri dari :
1.      Alat bantu dasar: sabak, papan tulis, gambar, peta, chart, atlas, blobe, model, kertas, pena, cat, dan sebagainya.
2.      Alat bantu cetak: buku teks, majalah, pamphlet berkala.
3.      Alat bantu pandang benda seni, artefak, papan bulletin, grafik, film strip, slide, model, transparan.
4.       Alat bantu dengar: audio, tape recorder, radio, telephone.
5.      Alat bantu dengar pandang: gambar hidup, televise, video tape.
6.      Alat bantu lain-lain: bahan observasi, museum, tempat-tempat bersejarah”
Di samping itu, media pengajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:
a.       Media auditif, yaitu media pengajaran yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, tape recorder, piringan audio. Media pengajaran ini cocok untuk orang yang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran.
b.      Media visual, yaitu media pengajaran yang hanya mengandalkan gambar diam, seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, lukisan dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.
c.       Media audio visual, yaitu media yang mempunyai unsure antara suara dan gambar. Jenis media seperti ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar seperti film bingkai, ada suaranya dan ada pula gambar yang ditampilkannya.

Menurut Nana Sudjana, 2001.  media pengajaran yang sering digunakan dalam proses pembelajaran meliputi:
1.      Media grafis (media dua dimensi).
a.       Diagram
Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbale balik, terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
b.      Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistic yang saling berhubungan (R.Warsito)
Dengan berasumsi pada pengertian grafik tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistic
c.       Poster
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya.
Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
d.      Kartu
Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat.
Dengan berasumsi pada konsep tersebut di atas, kartun dapat digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran walaupun banyak kartun yang membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun mempunyai manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam penjelasan rangkaian bahan satu urutan logis atau mendukung makna
e.       Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk memberikan hiburan pada pembaca.
2.      Media tiga dimensi
Sesuai dengan istilahnya, media tiga dimensi adalah media yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi serta dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Oleh karena itu media tiga dimensi memiliki bentuk yang hamper sama dengan benda aslinya.

R.Warsito, 2010.  menuliskan bahwa media proyektor  still ada dua yaitu:
3.      Media proyektor still
a.       OHP (Over head proyektor)
Penggunaan OHP dalam proses pembelajaran memiliki manfaat atau kelebihan sebagai media pendidikan yaitu :
1)      Gambar yang diproyeksikan lebih jelas jika dibandingkan dengan kalau digambarkan sebagai media pendidikan
2)      Guru dapat mengajar sambil berhadapan
3)      Dapat memproyeksikan benda-benda kecil.
4)      Lebih sehat dari pada papan tulis
b.      Televisi
Sebagai suatu medium, televise mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
1)      Televisi merupakan suatu medium yang menarik, up to date dan selalu siap diterima oleh anak-anak, karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah.
2)      Televisi dapat memikat perjatian sepenuhnya dari penonton seperti halnya film, menyajikan informasi viasual dan auditif secara simultan.
3)       Sifatnya nyata dan langsung.
4)      Batas ruang dan waktu dapat diatasi.
5)      Hamper setiap mata pelajaran dapat di TV kan.
6)      Televise dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar.
Meskipun televisi banyak memberikan manfaat, tetapi juga problem yang perlu diatasi antara lain:
1)      Harga televisi relative mahal.
2)      Jadwal sering bertabrakan antara siaran dan jam pelajaran.
3)      Tidak selamanya program televise cocok dan jelas.
4)      Sifat komunikasinya satu arah
Dari uraian tersebut di atas, jelas bahwa media pengajaran sangat berperan dalam peningkatan pemahaman konsep dan mempermudah siswa dalam menerima penanaman konsep. Media yang cocok dan sesuai dengan materi yang dibahas dapat mengatasi kebosanan dan kejenuhan siswa dalam menerima penanaman konsep khusunya konsep-konsep kognitif.
Penanaman konsep kognitif akan lebih lancer dan berjalan baik apabila media penhajaran yang digunakan sesuai. Guru mampu menggunakan dan mengelola media pengajaran, dan murid dapat mengamati dengan cermat.
Demikian halnya dengan penanaman konsep kognitif di Taman kanak-kanak. Murid taman kanak-kanak yang pada dasarnya masih merupakan anak dengan pikiran yang polos dan berpikiran sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar. Sehingga murid taman kanak-kanak akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang diberikan oleh guru melaluimedia yang digunakan. Penanaman konsep ini dapat bertahan lama, karena murid disamping dapat mendengar, dapat pula mengamati, meraba, dan merasakan media pengajarannya.

FUNGSI-FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN

Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1.      Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
2.      Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
3.      Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar
4.      Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
  1. Memotivasi minat atau tindakan,
  2. Menyajikan informasi,
  3. Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.

Rowntree ( Sihkabuden, 2005) mengemukakan enam fungsi media, yaitu:
1.      Membangkitkan motivasi belajar
2.      Mengulang apa yang telah dipelajari
3.      Menyediakan stimulus belajar
4.      Mengaktifkan respon murid
5.      Memberikan umpan balik dengan segera
6.      Menggalakkan latihan yang serasi


DAFTAR PUSTAKA

Bu Guru Kecil, 2010. Definisi - definisi media pembelajaran.html /http://khemakalyani.blogspot.com
Muhammad Riduan Pamungkas, 2012. fungsi dan manfaat media pembelajaran /http://mariabans.blogspot.com
wicak petanitangguh, 2010. Jenis jenis media pengajaran/ http://petanitangguh.blogspot.com
Mahanani, 2012. Fungsi media pembelajaran / http://www.m-edukasi.web.id