Kamis, 22 Agustus 2013

makalah belajar dan pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Belajar sebagai  karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Salah satu ciri dari aktivitas belajar menurut para ahli pendidikan dan psikologi adalah adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu biasanya berupa penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang baru dipelajarinya, atau penguasaan terhadap keterampilan dan perubahan yang berupa sikap. Untuk mendapatkan perubahan tingkah laku tersebut, maka diperlukan tenaga pengajar yang memadai. Pengajar atau disebut juga dengan pendidik sangat berperan panting dalam proses pembelajaran. Pendidik yang baik akan mampu membawa peserta didiknya menjadi lebih baik.
Ilmu pembelajaran menaruh perhatian pada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut diperlukan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran. Yang dimaksud dengan kondisi pembelajaran di sini adalah tujuan bidang studi, kendala bidang studi, dan karakteristik peserta didik yang berbeda memerlukan model pembelajaran yang berbeda pula.




1.2  Rumusan Masalah
1.Apakah yang dimaksud belajar dan Bagaimana konsep dasar belajar?
2. Apakah yang dimaksud pembelajaran?
3. Bagaimana konsep dasar  pembelajaran?
4. Bagaimana pendekatan atau model dalam pembelajaran?
5.apa saja jenis dan tujuan metode berbagai cara mengajar penjas?



1.3  Tujuan
1.Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud belajar
2. Untuk mengetahui Bagaimana konsep dasar belajar
3. Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud pembelajaran?
4. Untuk mengetahui Bagaimana konsep dasar  pembelajaran?
5. Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan atau model dalam pembelajaran?
6. Untuk mengetahui Bagaimana peran guru dalam kegiatan pembelajaran?
7. Untuk mengetahui berbagai jenis cara mengajar penjas
1.4  Manfaat 
1. Mengetahui Apakah yang dimaksud belajar
2. Mengetahui Bagaimana konsep dasar belajar
3.Mengetahui pengertian pembelajaran
4.Mengetahui konsep dasar pembelajaran
5.Mengetahui pendekatan atau model dalam pembelajaran
6.Mengetahui berbagai jenis mengajar penjas (bidang yang saya dalami saat ini)












BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Belajar
Pada hakekatnya, adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Menurut Sudjana,1989 Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu. Sedangkan menurut Witherington, 1952 menyebutkan bahwa “Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman”.
Konsep Belajar
Beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian belajar yaitu belajar suatu proses yang berkesinambungan yang berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat, dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen, hasil belajar ditunjukan dengan tingkah laku,dalam belajar ada aspek yang berperan yaitu motivasi, emosional, sikap,dan yang lainnya. Menurut Gagne dan Briggs (1988), perubahan tingkah laku dalam proses belajar menghasilkan aspek perubahan seperti kemampuan membedakan, konsep kongkrit, konsep terdefinisi, nilai, nilai/aturan tingkat tinggi, strategi kognitif, informasi verbal, sikap, dan keterampilan motorik.
Proses belajar terjadi apabila individu dihadapkan pada situasi di mana ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabila ia harus mengatasi rintangan-rintangan yang mengganggu kegiatan-kegiatan yang diinginkan. Proses penyesuain diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar, tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan. Dalam hal ini pelajar mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku yang telah terbentuk hingga ia mencapai respon yang memuaskan.
Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan antara berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup yang didorong oleh berbagai aspek seperti motivasi, emosional, sikap dan yang lainnya dan pada akhirnya menghasilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan. Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, situasi belajar, yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar.


Berikut konsep dan pengertian belajar menurut para ahli:
         Belajar menurut Pandangan B.F. Skiner (1958), adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
         Belajar Menurut Pandangan Robert M. Gagne (1970), merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebab oleh stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.
         Belajar Menurut Pandangan Carl R. Rogers (Ahli Psikoterapi), adalah untuk membimbing anak kearah kebebasan dan kemerdekaan, mengetahui apa yang baik dan yang buruk, dapat melakukan pilihan tentang apa yang dilakukannya dengan penuh tanggung jawab sebagai hasil belajar.
         Belajar Menurut Pandangan Benjamin Bloom (1956), adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai pribadi, masyarakat, maupun sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
         Belajar Menurut Pandangan Jerome S. Bruner (1960), dalam proses belajar dapat dibedakan dalam tiga fase yaitu : informasi, transformasi dan evaluasi.



2. Pengertian Pembelajaran
Dan Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut)  ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. (KBBI)
Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat proses mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh, dan atau mengatur serta memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan. Pembelajaran juga diartikan sebagai usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya pendidikan.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi Proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya


3. Konsep Dasar Pembelajaran
Dalam pembelajaran, guru mempunyai tugas-tugas pokok antara lain bahwa ia harus mampu dan cakap merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan membimbing dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, agar para guru mampu menunaikan tugasnya dengan sebaik-baiknya, ia terlebih dahulu hendaknya memahami dengan seksama hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
4. Pendekatan atau Model dalam Pembelajaran
Belajar dapat dilakukan diberbagai tempat, kondisi, dan waktu. Cepatnya informasi lewat radio,televisi, film, wisatawan, surat kabar, majalah, dapat mempermudah belajar. meskipun informasi dengan mudah dapat diperoleh, tidak dengan sendirinya seseorang terdorong untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dari padanya. Guru profesional memerlukan pengetahuan dan ketrampilan pendekatan pembelajaran agar mampu mengelola berbagai pesan sehingga siswa berkebiasaan belajar sepanjang hayat.
Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afekif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
Dalam belajar tentang pendekatan pembelajaran tersebut, orang dapat melihat:
      (a)   Pengorganisasian siswa,
      (b)  Posisi guru-siswa dalam pengolahan pesan, dan
      (c)  Pemerolehan kemampuan dalam pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dengan pengorganisasian siswa dapat dilakukan dengan:
      (a)    Pambelajaran secara individual,
      (b)    Pembelajaran secara kelompok, dan
      (c)    Pembelajaran secara klasikal.
Dalam pembelajaran pada pebelajar terjadi peningkatan kemampuan. Semula, ia memiliki kemampuan pra-belajar; dalam proses belajar pada kegiatan belajar hal tertentu, ia meningkatkan tingkat atau memperbaiki tingkat ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Keputusan tentang perbaikan tingkat ranah tersebut didasarkan atas evaluasi guru dan unjuk kerja siswa dalam pemecahan masalah. Dari sisi guru, proses pemerolehan pengalaman siswa atau proses pengolahan pesan tersebut dapat dilakuikan dengan cara dedukatif dan induktif. Pengolahan pesan secara deduktif dimulai dari generalisasi atau suatu teori yang benar, pencarian data, dan uji kebenaran generalisasi atau suatu teori tersebut. Pada pengolahan pesan secara induktif kegiatan bermula dari adanya fakta atau peristiwa khusus, penyusunan konsep-konsep. Dalam usaha pembelajaran guru dapat menggunakan pengolahan pesan secara deduktif atau induktif tergantung pada karakteristik bidang studinya
Selain pendekatan atau model belajar individual, kelompok dan klasikal, masih terdapat banyak model belajar yang lain.  Di antaranya:
Teori belajar
Yang ditekankan
Tokoh
Behaviorisme (tingkah laku)
Stimulus, respon, penguatan motivasi
Pavlov, Skinner, Bandura
Cognitivisme
Daya ingat, perhatian, pemahaman mendalam, organisasi gagasan, proses informasi
Brunner, Piaget, Ausubel
Konstruktivisme
Pengalaman, interaksi
Jean Piaget, Vygotsky,
Humanisme
Emosi, perasaan, komunikasi yang terbuka, nilai-nilai
John Miler

Konsep Belajar dan pembelajaran sudah seharusnya dikuasai oleh setiap guru agar pencapaian tujuan pendidikan bias teroptimalisasi,kaitanya dengan bidang yang saya tekuni yaitu penjas,berikut beberapa gaya dalam mengajar penjas serta perananya.

GAYA MENGAJAR DALAM PENJAS
A. GAYA KOMANDO (COMMAND STYLE)
1. Respon langsung terhadap stimulus (Guru memberi contoh/memberi aba-aba, siswa menirukan/mengikuti)
2. Tujuannya adalah penampilan yang cermat
3. Guru menentukan penampilan irama
B. GAYA LATIHAN (PRACTICE STYLE)
Dalam gaya ini siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan, sedangkan guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan.
C. GAYA RESIPROKAL
Gaya resiprokal memberikan kesempatan kepada teman sebaya untuk memberikan umpan balik. Peranan ini memungkinkan:
1.peningkatan interaksi sosial antar teman sebaya
2.umpan balik langsung
D. GAYA PERIKSA DIRI
Peranan Siswa
- menilai penampilannya sendiri
- menetapkan kriteria utk memperbaiki penampilannya sendiri
- belajar bersikap objektif thd penampilannya
- belajar menerima keterbatasannya
- membuat keputusan baru dlm bagian pelajaran selama dan sesudah pertemuan
E. GAYA INKLUSI/CAKUPAN
Tujuan gaya inklusi/cakupan:
a. melibatkan semua siswa
b. penyesuaian thd perbedaan individu
c. memberi kesempatan utk memulai pd tingkat kemampuan sendiri
d. memberi kesempatan utk mulai kerja dg tgs-tgs yg ringan ke berat, sesuai dg tingkat kemampuan siswa
e. melajar melihat hub antara kemampuan merasa dg tgs apa yg dpt dilakukan oleh siswa
f. individualisasi dimungkinkan, krn memilih diantara alternatif tingkat tgs yg telah disediakan
F. GAYA PENEMUAN TERPIMPIN (KONVERGEN)
a. gaya ini penekanannya terpusat pada perkembangan kognitif
b. guru menyusun serangkaian pertanyaan
c. pertanyaan yang disusun hanya satu jawaban yang dianggap benar
d. pertanyaan harus menghasilkan jawaban yang mengarah pada penemuan konsep, prinsip, dan atau gagasan
G. GAYA DIVERGEN
Gaya divergen merupakan gaya dalam bentuk pemecahan masalah. Selain itu gaya ini memungkinkan jawaban yang beraneka ragam (tidak hanya satu jawaban yg benar). Rangsangan diberikan agar siswa dapat memecahkan masalah











BAB III
DAFTAR PUSTAKA

yudiana, yunyun .M.Pd, (2013) ,cara mengajar penjas, universitas pendidikan Indonesia, FPOK-bandung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LOMPAT JAUH






Nama Sekolah               : SMA N 1 wanayasa
Mata Pelajaran              : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester             : X / 1
Pertemuan                    : 1 kali pertemuan
Alokasi Waktu               : 2 X 45 menit

Standar Kompetensi   
1.  Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Kompetensi Dasar
1.3. Mempraktikkan keterampilan keterampilan atletik dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri**).

Indikator
1.             Melakukan teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik.
2.             Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik.
3.             Perlombaan atletik lompat jauh dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk menumbuhkan dan membina nilai-nilai disiplin, semangat, sportivitas, percaya diri dan kejujuran.

A.      Tujuan Pembelajaran
1.       Siswa dapat melakukan teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik.
2.       Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik.
3.       Siswa dapat melakukan perlombaan lompat jauh dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.

B.       Materi Pembelajaran
         Atletik (Lompat jauh)
1.       Teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik.
2.       Variasi dan kombinasi teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik.
3.       Perlombaan lompat jauh dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.

C.      Metode Pembelajaran
1.       Demontrasi
2.       Inclusive (cakupan)
3.       Bagian dan keseluruhan (Part and whole)
4.       Permainan (game)
5.       Saling menilai sesama teman  (Resiprocal)

D.       Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 1
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
·   Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran.
·   Pemanasan secara umum
·   Berlari mengelilingi lapangan sepakbola atau sejenisnya
·   Pemanasan khusus lompat jauh dalam bentuk permainan





2. Kegiatan Inti (60 menit)
·         Penjelasan cara melakukan latihan teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik.
·         Melakukan latihan teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik.
·         Penjelasan cara melakukan latihan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik.
·         Melakukan latihan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik (perorangan maupun berkelompok).
·         Perlombaan lompat jauh dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)
·         Pendinginan (colling down)
·         Evaluasi, diskusi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah dipelajari
·         Berbaris dan berdoa 


E.       Alat dan Sumber Belajar
1.       Alat Pembelajaran :
·         Lintasan lompat jauh
·         Bak lompat jauh
·         Kapur
·         Bendera
·         Peluit

2.       Sumber Pembelajaran :
·         Media cetak
o   Buku pegangan guru dan siswa SMA Kelas X, Muhajir, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Jakarta: Erlangga.
o   Lembar Kerja Siswa (LKS), Muhajir, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
o   Buku atletik
·         Media elektronik
o   Audio/video visual teknik dasar atletik
o   Rekaman/cuplikan perlombaan lompat jauh

F.       Penilaian
1.             Teknik dan Bentuk Penilaian
a.             Tes Keterampilan (Psikomotor)
Lakukan teknik dasar lompat jauh, unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan dan jauhnya melakukan gerakan (penilaian produk/prestasi).

                   Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Proses  =  ----------------------------------------- X  100%
                      Jumlah skor maksimal
b.            Tes Sikap (Afektif)
Penilaian afektif (Affective Behaviors)
Tes sikap (Afektif) dapat dilakukan selama siswa melakukan pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah. Unsur-unsur yang dinilai : kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, percaya diri, dan sportivitas.

                 Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Afektif  =  ----------------------------------------- X  100%
                    Jumlah skor maksimal

c.             Tes Pengetahuan (Kognitif)
Format penilaian pembelajaran teknik dasar lompat jauh dengan metode resiprokal :

                    Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Kognitif  =  ----------------------------------------- X  100%
                       Jumlah skor maksimal

      Contoh Butir Pertanyaan

No
Butir Pertanyaan
1.
Sebutkan macam-macam gaya lompat jauh!
2.
Jelaskan cara melakukan awalan lompat jauh!
3.
Jelaskan cara melakukan tumpuan lompat jauh!
4.
Jelaskan cara melakukan melayang di udara lompat jauh!
5.
Jelaskan cara melakukan mendarat lompat jauh!

2.             Rekapitulasi Penilaian

                  Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir (NA)  =  -----------------------------------------
                     Tiga Aspek Penilaian

Keterangan :
  • Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara                                = 91 – 100%
  • Mendapat nilai Baik, jika skor antara                              = 80 – 90%
  • Mendapat nilai Cukup, jika skor antara                          = 70 – 79%
  • Mendapat nilai Kurang, jika skor antara                         = 60 – 69%
  • Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara             = Kurang dari 60% 


mengetahui




kinkin wahyudin